Amphipoda sp. Jantan memiliki gnathopoda yang lebih besar dan kuat, sedangkan betina memiliki kantung pengeramandi bagian abdomen untuk menyimpan telur yang telah dibuahi. Telur berkembang di dalam marsupium yang dilapisi rambut-rambut kasar. Tujuannya untuk membentuk struktur pelindung hingga menetas menjadi juvenil, proses ini disebut demarsupiation.
Tahapan fase juvenil, individu mengalami diferensiasi ukuran sebagai tanda transisi menuju fase dewasa, dengan warna tubuh bagian dorsal mulai tampak keabu-abuan hingga kehitaman. Tahapan fase dewasa Amphipoda sp. berukuran lebih besar dengan warna tubuh cokelat kehitaman, dan muncul perbedaan morfologi antara jantan dan betina (dimorfisme seksual). Siklus hidup ini menunjukkan bahwa Amphipoda sp. memiliki perkembangan langsung tanpa melalui tahap larva planktonik. Tahapan setelah telur menetas, juvenil dilepaskan dari kantung induk dan memulai kehidupan mandiri. Fase dewasa ditandai dengan kemampuan reproduksi aktif, di mana jantan mengeluarkan spermatofor untuk membuahi telur betina